PPPK atau yang disingkat P3K merupakan
skill wajib yang harus dimiliki oleh setiap anggota Pramuka. karena berguna
nanti disaat kita sedang melakukan perjalanan di hutan atau di daerah lainyya
pada saat melakukan heking atau jelajah alam ataupun saat di jalanan.
Keterampilan Pertolongan Pertama
merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik
dalam hal pengalaman :
1.
Kewajiban
diri untuk mengamalkan kode kehormatan pramuka
2.
kepeduliannya
terhadap masyarakat/orang lain.
3.
kepeduliannya
terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat.
P3K ini sangatlah penting bagi kita
dalam kehidupan sehari-hari, karena ketika kita atau orang lain yang terluka,
kita bisa mengobati sendiri atau membantu orang lain yang terluka. untuk
memahaminya adik adik pengembara pramuka bisa menyimak materi dibawah ini :
Pengertian
PPPK / P3K
PPPK (First Aid) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara
terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna
dari dokter atau paramedik. Berarti pertolongan tersebut bukan sebagai
pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan
sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang
pertama melihat korban.
TUJUAN
P3K
Tujun P3K di bagi 4 antara lain :
1. Mencegah kematian
2. Mencegah cacat yang lebih berat
3. Mencegah infeksi
4. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau
penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan
P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan
membunuh korban.
PRINSIP
P3K
Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila
menghadapi kecelakaan adalah sebagai berikut ini:
1. Bersikaplah tenang, jangan panik. Anda diharap menjadi penolong bukan
pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong).
2. Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil
diantara dedaunan), kuatkan hatimu/ tega melakukan tindakan yang membuat korban
menjerit kesakitan sementara demi keselamatannya, lakukan gerakan dengan
tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan. (“Eagle eyes – Lion heart – Ladies
hand”)
3. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca
dan sebagainya
4. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka,
patah tulang, merasa sangat kesakitan
5. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan
jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing
management)
6. Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan
pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan massif segera hentikan (C =
Circulatory management)
7. Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya
8. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta.
Kalau ada fraktur (patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah).
Janagn buru-buru menmindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum
tulang yang patah dibidai.
9. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas
medis atau rumah sakit rujukan.
Setiap menemukan korban yang baru mati dengan tidak sewajarnya tanpa
mengetahui penyebab kematian, maka urutan langkah penanganan harus baku menurut
urutan A, B dan C sesuai kedaruratan penyebab kematian korban.
Pertolongan
Pertama
1.
Untuk pasien yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya,
harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk
menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke
paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke
mulut/hidung sebagai berikut :
1. Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2. Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3. Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban
rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat
juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong
menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4. Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
- Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada
setiap menit.
- Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit.
2.
bagi korban sengatan listrik
1. Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet
yang dalam keadaan kering
2. Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat
beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
3. Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera
dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
3.
bagi pasien yang menderita pendarahan parah
1. Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain
kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan
berhenti.
·
Untuk menutup luka biasa juga
menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih
lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
·
Kalau tidak tersedia peralatan yang
steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang
untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena
kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2. Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan
membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar
luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
4.
Pertolongan pertama mengurangi shok
1. Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai
dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan
reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah
dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2. Tanda-tanda Shok
·
Denyut nadi cepat tapi lemah
·
Merasa lemas
·
Muka pucat
·
Kulit dingin, kerinagt dingin di
kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
·
Merasa haus
·
Merasa mual
·
Nafas tidak teratur
·
Tekanan darah sangat rendah
3. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
·
Menghentikan pendarahan
·
Meniadakan hambatan-hambatan pada
saluran nafas
·
Memberi nafas buatan
·
Menyelimuti dan meletakkan penderita
pada posisi yang paling menyenangkan
4. Langkah – langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk
itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan
semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
·
Bila kaki tidak patah, tungkai dapat
ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
·
Selimuti pasien dan hindarkan dari
lantai serta udara dingin
·
Usahakan pasien tidak melihat lukanya
·
Pasien/penderita yang sadar, tidak
muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang
terdiri dari :
·
1 sendok teh garam dapur
·
½ sendok teh tepung soda kue
·
4-5 gelas air
·
dan bisa juga ditambah air
kelapa/kopi kental/the
·
perlakukan pasien dengan lemah
lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban
pada shok yang lebih parah.
·
cepat-cepat panggil dokter
5. Patah
Tulang
1. FRAKTUR TULANG PAHA BAGIAN ATAS
·
Sebelum memasang bidai usahakan
meluruskan tulang seanatomis mungkin
·
Pasang bidai luar dari tumit hingga
pinggang
·
Pasang bidai dalam dari tumit hingga
selangkangan
·
Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2
kali diatas dan diawah bagian yang patah
·
Tulang betis diikat dengan pembalut
dasi lipatan 1 kali
·
Kedua lutut diikat dengan pembalut
dasi lipatan 2 kali
·
Tumit diikat dengan pembalut dasi
lipatan 3 kali
·
Bagian yang patah ditinggikan
2. FRAKTUR TULANG PAHA BAGIAN BAWAH
·
Pasang bidai luar dan dalam sepanjang
tungkai
·
Pasang bidai dalam dari tumit hingga
selangkangan
·
Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2
kali diatas dan diawah bagian yang patah
·
Tulang betis diikat dengan pembalut
dasi lipatan 1 kali
·
Kedua lutut diikat dengan pembalut
dasi lipatan 2 kali
·
Tumit diikat dengan pembalut dasi
lipatan 3 kali
·
Bagian yang patah ditinggikan
3. FRAKTUR TUNGKAI BAWAH
·
Pasang bidai yang sudah dibungkus
selimut dari tumit sampai paha bagian bawah
·
Berikan bantalan dibawah lutut dan
pergelangan kaki
4. FRAKTUR TULANG LEHER
· Sangat berbahaya karena didalamnya
ada MS(Medula spinalis/ SSTB) dan pembuluh darah
·
Cegah terjadinya shock
·
Bersihkan jalan nafas
·
Pasang Colar spine (penyangga leher)
·
Angkat ke atas tandu (Stretcher)
·
Baringkan dengan dipasang ganjal
sekeliling leher
6. LUKA GIGITAN ANJING GILA
Anjing gila bergerak tanpa tujuan dan tanpa arah sehingga sering
menabrak dan menggigit sesuatu yang menghalanginya, tidak mengenal tuannya
lagi, badan sedikit membungkuk dan ekor jatuh, lidah menjulur dan mengeluarkan
lendir dan takut air. Penyakit gila anjing disebabkan virus Rabies, dan
penularannya ke anjing atau mahkluk lain termasuk manusia adalah lewat ludah
yang mengandung virus rabies masuk ke dalam darah lewat luka gigitan. Tindakan
P3K:
1. Bersihkan luka dengan air dan sabun dibawah keran yang mengalir deras.
Virus akan larut pada sabun dan dibuang oleh air yang mengalir.
2. Tutup luka dengan kain kasa steril dan balut
3. Bawa segera ke rumah sakit
4. Upayakan menangkap dan mengamati anjing tersebut selama 2 minggu
Demikianlah Materi Mengenai P3K/PPPK. nah harus dipelajari dengan kakak
pembina ya agar nanti pada saat genting bisa dibutuhkan. terima kasih
0 Comments